Marhaban Ya Ramadhan 1444H
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Kaum Muslimin dan Muslimat yang berbahagia,
Alhamdulillah, puji dan syukur tak henti-hentinya kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rakhmat, taufik dan hidayah, terutama nikmat kesehatan, nikmat umur panjang, kita berjumpa kembali dengan bulan Ramadhan tahun ini 1444 H/2023 M. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada keharibaan Rasulullah SAW, beserta keluarga para shahabat, para tabiin hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, rahmat besar bagi setiap muslim dan muslimah adalah kembali berjumpa dengan bulan suci Ramadhan 1444 H/2023 M. Saat dipenghujung bulan Sya'ban, bulan Ramadhan pun akan tiba menyambut. Sebagai tanda umat Islam di seluruh dunia akan memulai kewajibannya untuk melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Sebagai wujud komitmen penghambaan setiap diri kita semua. Yang patut kita syukuri adalah nikmat umur dimana sampai saat ini masih diberi kesempatan hidup. Allah SWT masih memberi kesempatan berjumpa dengan bulan ramadhan tahun ini. Menjalankan ibadah puasa wajib melaksanakan salah satu rukun Islam. Salah satu bentuk pengabdian di antara sekian banyak pengabdian manusia kepada Allah SWT. Kita masih sempat menunaikan pengabdian tersebut dengan datangnya bulan suci Ramadhan 1444 H/2023 M.
Sementara, kawan-kawan, sahabat-sahabat, teman-teman kita telah duluan kembali ke kampung akhirat, kampung abadi selamanya bagi seluruh umat manusia, memang ada yang sudah berumur tua namun tidak sedikit yang masih muda telah menghadap Allah SWT. dan tidak sempat lagi bertemu dengan bulan Ramadhan kali ini, tentu sangat beruntunglah kita masih bisa mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT. melalui ibadah puasa Ramadhan.
Dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, tentulah umat muslim membersihkan diri secara lahir maupun bathin.
Marhaban ya Ramadhan.
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, kembali memperkuat jati diri sebagai hamba Allah sesuai tujuan penciptaan-Nya, berusaha mendapatkan berkah Ramadhan melalui ibadah puasa. Esensi puasa bukanlah hanya menahan lapar dan dahaga. Itu hanya bungkusnya sedangkan isinya iman dan amal shaleh. Ketika kita tidak makan dan minum seharian namun lisan kita tidak terjaga, tangan kita tidak terkontrol dan ibadah-ibadah lainnya tidak meningkat jangan-jangan kita hanya mendapatkan bungkusnya namun menghilangkan isinya. Perlu perenungan penguatan spiritual mendapat isi ibadah Ramadhan.
Bersyukur kenapa kita masih hidup hingga hari ini dan berjumpa dengan bulan suci Ramadhan, Yakinlah bahwa ini adalah kasih sayang Allah SWT kepada kita. Jika kita merasa banyak dosa, maka kita bisa menggugurkan dosa dan kesalahan kita lewat madrasah ramadhan ini. Atau jika kita adalah hamba yang rajin beribadah berarti Allah masih memberikan kita kesempatan untuk mendapatkan bekal lebih banyak lagi untuk negeri akhirat. Bulan suci Ramadhan adalah anugerah Allah SWT bagi setiap hamba-Nya.
Bergembiralah dengan datangnya bulan suci ini, bulan yang penuh berkah dan kebaikan. Semua penduduk langit dan penduduk bumi yang beriman semuanya bergembira dengan kedatangannya. Mereka yang tidak bergembira dengan datangnya bulan suci Ramadhan adalah makhluk Allah yang merugi. Sebagai muslim sudah seharusnya kalau kedatangan Ramadhan kembali kita sambut dengan penuh kegembiraan karena izin Allah, kesempatan menikmati Ramadhan kembali kita peroleh, kembali beribadah dibulan suci Ramadhan.
Mungkin selama sebelas bulan ini kita sibuk dengan urusan dunia, lelah dengan pekerjaan mencari rezeki, mencari nafkah dunia, maka sudah saatnya kita merenungi sudah cukupkah bekal saya ke akhirat sebagaimana bekal saya di dunia, sudah maksimalkah mencari bekal untuk mati seperti halnya kita sudah maksimal mencari bekal hidup selama ini dengan bergelimpahan materi. Bekal yang diperlukan adalah bekal dibawa kekampung akhirat. Ibadah bulan suci ramadhan esensinya adalah puasa. Kualitas ibadah puasa akan ditentukan iman dan taqwa.
Setiap ibadah ada ruhnya, ruh shalat adalah khusyu’ dan ruh puasa adalah iman dan ihtisab. Bagi siapa yang melakukan shalat namun ia menghilangkan ruhnya berarti ia adalah termasuk orang yang diancam Allah di surat Al Ma’un, yaitu orang yang lalai dalam shalatnya. Bagi siapa yang melakukan puasa dan menghilangkan ruhnya maka ia seperti yang disabdakan Nabi : banyak orang yang berpuasa namun tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga.
Menjalankan ibadah puasa bulan suci ramadhan dengan mengefisienkan rutinitas harian & memaksimalkan aktifitas ibadah. Harus dijaga ibadah wajib, yang harus meningkat ibadah sunnah, yang harus menjauh itu hal-hal yang mengurangi pahala puasa apa lagi membatalkan puasanya. Jika kita merasa banyak dosa maka bulan ramadhan adalah bulan untuk mengubah dan memperbaiki itu semua. Dosa-dosa dihapuskan dan pahala-pahala dilipatgandakan. Jika sudah meresa banyak kebaikan dan pahala dalam hidupnya, maka bulan suci Ramadhan adalah kesempatan lebih banyak lagi kebaikan dan pahala akhiratnya. Mari kita menghidupkan Ramadhan dengan berbagai aktivitas yang dapat mendekatkan diri kepada Allah seperti puasa, shalat tarawih dan witir, berdo’a dan tadabbur Al Qur’an, i’kikaf, memperkokoh hubungan dengan sesama seperti zakat, infaq, sadaqah, ifthar (buka puasa bersama) bazar Ramadhan dan sebagainya. Insya Allah semua itu akan mengantarkan kita menjadi derajat muttaqien, derajat mulia dihadapan Allah SWT.
Demikian renungan ramadhan, dengan judul marhaban yang Ramadhan, selamat berbuka puasa, Allah SWT menerima ibadah puasa dan mengantarkan kita semua kederajat takwa.
Admin PP. Al-Mudatsir
Tulisan Lainnya
Brosur Pondok Pesantren Al-Mudatsir TA. 2023/2024
Berikut adalah Brosur Pondok Pesantren Al-Mudatsir Tahun Ajaran 2023/2024. Link Asli Brosur Ponpes Al-Mudatsir klik link : BROSUR PONPES TA. 2023/2024 Untuk melihat
Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1444H Daerah Subang dan sekitarnya
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Ramadan 1444 H atau awal puasa Ramadhan 2023 jatuh pada Kamis (23/3/2023). Menteri Agama (Menag) Ya